Saat ini telah banyak anak-anak yang tidak kenal dengan nama pahlawan nasional perintis kemerdekaan. Padahal jika bukan karena jasa mereka, kita tidak akan mungkin bisa hidup seperti ini.
Sebagai orangtua, kita juga harus mengajarkan mereka untuk mengenang para pahlawan dengan cara memperkenalkan kepada sikecil tentang perjuangan para pahlawan dalam mencapai kemerdekaan.
Pada kesempatan ini, kami akan menyajikan beberapa nama pahlawan nasional perintis kemerdekaan yang harus diajarkan kepada anak.
1. RM Tirto Adi Soerjo
Raden Mas Tirto Adi Soerjo adalah pahlawan nasional yang berasal dari daerah Blora, Jawa Tengah. Ia merupakan sosok perintis surat kabar pertama kali di Indonesia.
Pada waktu itu, sekitar tahun 1903 - 1908, Tirto membangun surat kabar Soenda Berita, Medan Prijaji, dan Putri Hindia.
Ialah merupakan sosok pengusaha yang berani menyebarkan propaganda kemerdekaan dan kritik pedas kepada pemerintahan Hindia Belanda.
Karena keberaniannya itu, kemudian Tirto ditangkap dan dibuang ke Pulau Bacan, Maluku Utara. Lalu meninggal dunia di Batavia pada 7 Desember 1918.
2. H.O.S Tjokroaminoto
Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto atau lebih dikenal H.O.S Cokroaminoto adalah pemimpin organisasi pertama di Indonesia, yakni Sarekat Islam (SI) atau Serikat Dagang Islam.
Cokroaminoto merupakan guru dari beberapa tokoh terkenal, yakni Soekarno, Semaoen, Musso, Alimin, hingga Tan Malaka.
3. Jenderal Soedirman
Soedirman tidak hanya tercatat sebagai Panglima Tentara dan Jenderal Republik Indonesia pertama, tetapi juga menjadi yang termuda dalam sejarah.
Pada usia 31 tahun, dia sudah bergabung dengan para pahlawan kemerdekaan yang lain untuk berjuang mengusir penjajah Jepang, Belanda dan sekutu.
4. Pangeran Diponegoro
Pangeran Diponegoro berperan besar dalam memimpin Perang Jawa yang terjadi dalam kurun waktu lima tahun, yaitu pada tahun 1825 hingga 1830.
Perang ini berkobar di hampir seluruh daerah di Pulau Jawa dan merupakan salah satu perang terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah perjuangan melawan Belanda.
Walaupun berakhir dengan kemenangan Belanda, Pangeran Diponegoro sempat membuat Belanda mengalami kesulitan dan kerugian akibat gugurnya ribuan serdadu Belanda.
5. Ki Hadjar Dewantara
Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau yang lebih dikenal dengan Ki Hadjar Dewantara merupakan salah satu aktivis pergerakan kemerdekaan.
Sepanjang hidupnya, Ki Hadjar Dewantara telah berperan besar dalam pendidikan Indoensia. Perguruan Taman Siswa adalah salah satu bukti dari hasil jerih payahnya dalam memerdekakan bangsa.
Pada masa itu, pendidikan hanya bisa dinikmati oleh masyarakat Belanda dan kalangan orang kaya saja. Namun dengan didirikannya sekolah ini, menjadi kesempatan kaum pribumi untuk menuntut ilmu.
6. Bung Tomo
Sutomo atau pahlawan yang akrab dipanggil Bung Tomo ini, adalah salah satu pahlawan nasional asal Surabaya yang terkenal dengan aksi heroiknya saat membangkitkan semangat arek-arek Suroboyo .
Pristiwa ini terjadi saat pertempuran 10 November untuk melawan kembali tentara Nederlandsch Indie Civil Administratie (NICA) milik Belanda.
Bung Tomo, yang juga merupakan seorang jurnalis asal Surabaya ini, juga dikenal karena mengeluarkan semboyan yang dapat membakar semangat para pejuang yang ada kala itu.
Semboyan pada pertempuran berdarah di Surabaya tersebut berbunyi “Merdeka atau Mati”. Karena banyaknya tokoh pahlawan yang gugur, maka pertempuran Surabaya kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.
7. Kapitan Pattimura
Thomas Matulessy atau yang lebih dikenal dengan Pattimura adalah pahlawan bangsa yang berperan sebagai panglima perang dalam perlawanan rakyat Maluku dengan tentara VOC Belanda.
Dengan wibawa dan kepemimpinannya, Pattimura berhasil menyatukan kerajaan Nusantara, tepatnya Ternate dan Tidore untuk menghadapi penjajah pada tahun 1817.
8. Cut Nyak Dien
Ia adalah pahlawan nasional perempuan yang berasal dari Aceh. Pada masa Perang Aceh, Cut Nyak Dien ikut melakukan perlawanan dengan memimpin rakyat Aceh untuk menyerang Belanda.
Kematian Ibrahim Lamnga yang merupakan suami pertamanya dalam perang tersebut telah mengobarkan tekad dan semangat Cut Nyak Dien untuk menghentikan penjajahan Belanda.
9. Sultan Hasanuddin
Dijuluki sebagai Ayam Jantan dari Timur, Sultan Hasanuddin adalah salah satu pahlawan kemerdekaan Indonesia yang berasal dari Sulawesi Selatan.
Setelah naik takhta menjadi sultan dari Kerajaan Gowa, ia berupaya menggabungkan kerajaan-kerajaan kecil Indonesia Timur dan memberikan perlawanan yang cukup sengit kepada pihak Kompeni Belanda.
10. Martha Christina Tiahahu
Martha Christina Tiahahu merupakan anak dari Kapitan Paulus Tiahahu yang turut membantu Kapitan Pattimura dalam perlawanan terhadap Belanda pada tahun 1817.
Walaupun usianya masih muda, dia tetap memiliki semangat juang yang tinggi dan tidak gentar ataupun takut saat berperang untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Nah itulah beberapa nama pahlawan nasional yang perlu diketahui oleh anak-anak. Menanamkan nilai patrotisme pada anak, akan membuat si kecil dapat menghargai jasa para pejuang terdahulu.