Ada banyak mitos seputar pertumbuhan anak yang beredar di masyarakat. Hal ini sering sekali menyebabkan saran yang dianggap baik justru bukanlah hal benar-benar baik alias hanya mitos.
Setiap orangtua tentu menginginkan yang terbaik untuk sang buah hati. Namun terkadang, masukkan dari keluarga terdekat, kerabat, atau teman yang sudah duluan memiliki anak justru membuat kekeliruan seputar pertumbuhan anak.
Sebelum mempercayai berbagai saran yang mungkin hanyalah sebuah mitos, Ada baiknya jika para orangtua mencari tahu tentang kebenarannya terlebih dahulu.
1. Alat bantu berjalan (Baby Walker) membantu anak untuk berjalan (Mitos)
Faktanya menurut Amerikan Academy of Pediatrics, baby walker justru berbahaya. Sebab, penggunaan baby walker beresiko membuat si kecil celaka, seperti terjatuh atau terjungkal jika tidak diawasi. Selain itu, baby walker dapat membuat kaki anak bengkok serta tidak melatih anak untuk bisa berjalan dan berdiri sendiri.
2. Jangan khawatir bila anak terlambat bicara, nanti bisa sendiri (Mitos)
Faktanya kemampuan berbicara perlu untuk dilatih, layaknya kemampuan untuk berjalan. Jika memang si kecil menunjukkan tanda-tanda terlambat berbicara, segeralah minta bantuan dokter atau ahli tumbuh kembang anak agar mendapatkan penanganan sedini mungkin.
3. Susu formula sama bagusnya dengan ASI (Mitos)
Faktanya Air Susu Ibu (ASI) jauh lebih unggul, tidak dapat ditiru, dan tidak tergantikan oleh susu formula merek apapun.
ASI mengandung antibodi yang tidak bisa ditemukan pada susu formula, antibodi berfungsi melindungi anak dari infeksi dan penyakit. Selain itu, ASI juga mengandung nutrisi yang dibutuhkan unuk mendorong pertumbuhan anak. Sedangkan susu formula berasal dari sapi dan mengandung nutrisi yang berbeda dengan ASI.
Komposisi ASi juga dapat berubah-ubah selama masa menyusui, hal ini disuaikan dengan kebutuhan buah hati yang berubah-ubah.
4. Menonton televisi terlalu dekat dapat menyebabkan mata menjadi rusak atau buta (Mitos)
Faktanya, sejauh ini belum ada bukti yang mengungkapkan bahwa menonton televisi terlalu dekat bisa membuat mata anak menjadi rusak. Namun memang, kebiasaan menonton terlalu dekat bisa jadi pertanda bahwa si kecil menderita rabun jauh.
5. Candaan menjulingkan mata, dapat membuat mata anak juling selamanya (Mitos)
Faktanya, mata tidak akan juling hanya karena si kecil menjulingkan matanya. Namun, jika mata anak terlihat juling meski ia sedang tidak menjulingkan matanya, disarankan untuk menemui dokter mata agar mendapatkan pemeriksaan mata lebih lanjut.
6. Anak diam atau tidak sering menangis berarti baik-baik saja (Mitos)
Faktanya, saat si kecil hanya diam saja dan tidak banyak melakukan pergerakan, bisa jadi tanda bayi sedang sakit. Jika keadaan ini berlangsung untuk waktu yang cukup lama, para orangtua disarankan untuk memeriksakan si kecil pada dokter anak agar mendapat pemeriksaan lebih lanjut.
Perlu kamu ketahui, bahwa menangis adalah salah satu bentuk komunikasi si kecil, jika si kecil menangis kencang, artinya ia sehat dan memiliki banyak energi.
Para orangtua harus bijak dan pintar kreatif dalam memilih informasi yang akan diterapkan pada si kecil, apalagi seputar pertumbuhan anak. Cobalah untuk memastikan informasi yang di dapat terlebih dahulu, apakah itu mitos atau fakta.