Memiliki peran sebagai orangtua sekaligus guru pertamanya, tentu para orang tua memiliki kewajiban penting untuk mendidik seorang anak hingga ia tumbuh menjadi pribadi yang cerdas dan berakal budi. Oleh karena hal ini, orang tua akan selalu berusaha untuk memberikan segala hal terbaik yang bisa diberikan. Termasuk dalam hal penjagaan.
Namun sayangnya, terkadang orang tua tak sadar jika ia telah membebani sang anak dengan aturan-aturan berlebihan yang kesannya sudah bukan lagi aturan, melainkan sebuah perintah dan kekangan. Cara menjaga dan mendidik anak dengan mengekangnya, nyatanya tidak melulu berhasil.
Bahkan alih-alih menjadi pribadi yang lebih baik, dengan memberikan anak sebuah tekanan atau kekangan ini justru kerap menimbulkan dampak buruk.
Dampak Buruk Terlalu Mengekang Anak
1. Anak Akan Lebih Mudah Stres
Penyebab utama mengapa overprotektif pada anak itu tidak baik adalah karena hal ini mampu menyebabkan anak merasa tidak punya kebebasan, sehingga anak akan jauh lebih mudah stres. Hal ini tentu bukanlah hal yang bisa dianggap enteng.
Pasalnya, jika sedari kecil anak mudah stres dan tingkat emosinya tidak stabil, hal ini mungkin dapat menimbulkan hal-hal negatif di kemudian hari.
2. Kaku dan Tidak Pandai Bergaul
Salah satu bentuk sikap overprotektif yang kerap dilakukan orang tua terhadap anak adalah terlalu membatasi ruang bergaul, teman, hingga waktu bersosialisasi anak. Nah, intensitas interaksi anak dengan teman maupun masyarakat yang kurang, membuat anak menjadi pribadi yang kakuh dan tidak pandai bergaul.
3. Anak Menjadi Pribadi yang Individualis
Dampak buruk terlalu mengekang anak yang selanjutnya adalah anak akan lebih banyak menghabiskan waktu sendiri, sehingga mampu memicu munculnya sikap individualisme pada diri anak. Sikap individualis ini membuat anak menjadi sosok yang tidak peka dengan keadaan sosial disekitarnya. Hingga yang terburuk adalah ikatan batin antara orang tua dengan anak akan semakin longgar.
4. Renggangnya Hubungan Anak dengan Orang Tua
Anak yang terus menerus ditekan atau dikekang lama kelamaan dapat memicu timbulnya sikap antiempati seorang anak kepada orang tuanya. Hal ini bisa menjadi bibit-bibit munculnya kebencian seorang anak kepada orang tuanya.
5. Anak Bisa Melakukan Hal yang Tidak Terduga
Apakah kamu pernah melihat seekor burung yang selama ini hanya dikurung dan diperlihara di dalam sangkar? Jika burung tersebut dilepaskan, apakah dia akan kembali lagi? Kemungkinan besar burung tersebut tidak akan kembali lagi ke sangkarnya bukan? Hal ini karena ia telah menemukan kebebasannya.
Nah, sama halnya dengan anak yang selalu ditekan atau dikekang. Anak tersebut biasanya akan melampiaskan hasrat, kekesalan, kekecewaan, dan uneg-uneg yang ada dalam pikirannya ketika ia memiliki kesempatan berada di luar rumah.
Pikiran anak yang masih labil, ditambah lagi dengan pengalaman berinteraksi yang minim tak jarang membuat anak mudah terpengaruh dengan hal-hal negatif yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya, seperti merokok atau bahkan minum alkohol.
Sebagai orang tua, tentu kamu tidak ingin jika kemungkinan-kemungkinan terburuk di atas terjadi bukan? So, mulailah bijak dalam memperlakukan anak sebelum semuanya terlambat.