Bagi setiap orang tua, memiliki anak yang cerdas adalah sebuah harapan sekaligus tantangan. Anak yang cerdas tidak hanya mampu dari sisi intelegensinya, tetapi juga dari segi emosional. Namun sayangnya, untuk mendidik anak menjadi pribadi yang cerdas bukanlah hal yang mudah.
Kadang, ada kalanya anak mengalami penurunan minat dalam kegiatan belajarnya. Sang buah hati yang biasanya semangat untuk belajar, menjadi malas dan lebih suka menonton TV atau bermain game. Nah, jika sang buah hati sedang mengalami kecendrungan yang satu ini, untuk mengatasinya kamu bisa melakukan berbagai tips & trik berikut.
Tips Mengatasi Anak Malas Belajar
1. Terlibat dalam Proses Belajar
Sebagai orang tua, keterlibatan kamu dalam proses belajar anak merupakan hal yang cukup penting. Untuk mengatasi anak malas belajar, kamu bisa mengatasinya dengan cara menunjukkan pada sang buah hati bahwa kamu perduli dengan aktivitas belajarnya.
Kamu bisa menunjukkan kepedulian kamu dengan menemani anak mengerjakan perkerjaan rumah, bertanya tentang hal apa saja yang ia pelajari di sekolah, hingga memberinya reward ketika memperoleh nilai yang memuaskan.
Dengan menunjukkan rasa tertarik pada kegiatan belajar anak, kamu bisa merubah presepsi anak dari belajar adalah hal yang membosankan menjadi menarik sekaligus menyenangkan. Namun, tips ini mungkin akan tidak begitu ampuh jika diterapkan pada anak yang sudah beranjak remaja.
Bahkan, dengan menerapkan tips ini kepada mereka bisa jadi membuat mereka justru merasa terganggu dan risih. Kendati demikian, bukan berarti orang tua jadi tidak terlibat sama sekali dalam kegiatan belajar anak yang telah menginjak usia remaja.
2. Jangan Memaksa Anak Belajar
Salah satu tips ampuh mengatasi anak yang malas belajar adalah jangan memaksanya untuk belajar. Mungkin terdengar aneh, namun dengan memaksa anak untuk belajar memang bukanlah cara yang efisien. Apalagi, hingga memaksanya belajar agar memperoleh nilai yang memuaskan di sekolah.
Walau harus diakui, bahwa nilai yang bagus memang penting. Namun ketika sang buah hati merasa kesulitan untuk meraihnya, akan tetapi tetap dipaksa untuk memperoleh nilai yang memuaskan. Hal ini justru bisa membuatnya semakin malas untuk belajar.
Oleh karena itu, dari pada memaksanya belajar untuk mendapatkan nilai yang memuaskan, akan jauh lebih baik jika kamu berusaha untuk mendorongnya fokus pada materi pelajaran.
3. Ciptakan Suasana yang Nyaman untuk Belajar
Sebagai orang tua, memastikan bahwa kebutuhan belajar anak di rumah tersedia agar motivasi sang buah hati untuk belajar meningkat juga perlu diperhatikan. Pasalnya, jika kebutuhan belajar anak tidak tersedia, dikhawatirkan waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar justru terpakai untuk mencari kebutuhan-kebutuhan tersebut.
Selain itu, kamu juga harus mengontrol suara-suara yang ada di rumah. Suara-suara ini ditakutkan dapat menjadi salah satu faktor pengganggu sang buah hati konsentrasi belajar.
4. Memberikan Hadiah
Mungkin banyak para orang tua yang tidak yakin dengan iming-iming hadiah agar anak lebih semangat belajar. Pasalnya, ditakutkan motivasi anak untuk belajar justu bergeser. Namun, tidak ada salahnya memberikan penghargaan atau reward kepada sang buah hati untuk menaikkan semangatnya belajar.
Reward disini juga bukan hanya dalam bentuk materi, akan tetapi bisa juga dalam bentuk pelukan, pujian, atau tanda kasih sayang lainnya. Selain itu, sesekali mengajaknya untuk jalan-jalan bersama, mencoba makanan yang disukai oleh anak, juga bisa menjadi sebuah penghargaan karena anak telah rajin belajar.
5. Hargai Setiap Usaha Anak
Menghargai usaha anak tidak melulu dengan memberikannya sebuah hadiah. Dengan tidak memarahinya ketika memperoleh nilai yang tidak memuaskan juga termasuk salah satu bentuk “penghargaan”. Pasalnya, anak biasanya akan merasa tertekan saat kamu memarahinya karena tidak berhasil mendapatkan nilai yang baik.
Hal ini secara tidak langsung dapat membuat anak menjadi stres dan malas untuk belajar. Dari pada memarahinya, lebih baik mencoba untuk berkomunikasi dengan anak dan tanyakan padanya apa kesulitan yang dihadapinya ketika belajar.
Yuk lihat juga Penyebab dan Cara Mengatasi Tantrum pada Anak!