Calistung merupakan kemampuan dasar yang harus dikuasai anak yang telah menginjak SD, bukan bagi anak usia dini. Gaya belajar calistung ini dapat diterapkan usia 6-7 tahun sambil bermain, sedangkan orang tua bisa mulai melakukan cara mengatasi kulit berminyak pendekatan teorinya atau pra-calistung saat anak berusia 5 tahun. Meski begitu, usia pendekatan seperti yang disebutkan mungkin kurang pas bagi anak dengan kondisi spesial karena mereka membutuhkan metode belajar tersendiri.
Persiapan sebelum Calistung
Membaca, menulis, dan berhitung atau calistung taawun termasuk salah satu kemampuan
kognitif yang perlu dikuasai anak-anak, merujuk Bintang Mulia Homeschooling.
Oleh karenanya, banyak orang tua yang ambisius mengajarkan anak mereka sedini
mungkin untuk menguasai calistung sebagai persiapan sebelum masuk ke tahap
sekolah.
Tapi perlu diingat bahwa proses mempersiapkan belajar calistung cukup kompleks.
Banyak aspek yang harus benar-benar matang, termasuk kesiapan anak itu sendiri.
Adapun sejumlah persiapan yang harus orang tua ketahui sebelum mengenalkan
anaknya dengan calistung, di antaranya:
1. Anak harus sudah jelas mengucapkan setiap kata-kata dalam
keseharian. Apabila masih belum maksimal, sebaiknya tunda dan fokus
memperbanyak interaksi sosialnya terlebih dulu.
2. Pastikan anak sudah bisa memegang atau menjumput benda menggunakan tangan secara baik dan kuat. Ketika anak sudah dapat terampil dengan motorik halusnya, akan lebih memudahkan sang anak saat menerapkan teknik menulis.
3. Anak berusia 4-5 tahun umumnya mulai mengerti makna dan mampu mengungkapkan keinginannya dengan kalimat sederhana. Fase komunikasi ini penting supaya anak lebih mudah paham tentang konsep benda dan angka dalam berhitung. Apabila perkembangan anak normal, kemampuan dasar di atas dapat dimiliki secara baik ketika usia 6 tahun dan cenderung lebih siap menerima proses pembelajaran lebih lanjut.
Tips Mengajarkan Calistung
Mengajarkan arti ahlul halli wal aqdi calistung yaitu membaca, menulis, dan berhitung untuk
anak-anak butuh trik tersendiri supaya menyenangkan serta tidak membosankan.
Kenali karakter anak terlebih dulu serta lihat reaksi mereka. Apakah lebih suka
belajar sendiri atau berkelompok.
Jangan memaksa anak karena berpotensi membuat mereka stres sehingga menjadi
malas untuk melanjutkan belajar.
Durasi belajar calistung tidak terlalu lama karena berkenaan dengan tingkat
konsentrasi.
Mulai dengan permainan yang membangkitkan semangat anak-anak namun dapat
merangsang kemampuan anak, seperti menyusun boneka sambil berhitung, merangkai
huruf lewat puzzle, dan masih banyak lagi.
Belajar lewat lagu-lagu ceria supaya mudah diingat oleh anak.
Bisa melalui hiasan kamar atau ruang kelas yang mengusung tema calistung.
Coba menulis dari tahap paling mudah, seperti menebalkan huruf, angka, atau
mewarnai.
Dampak Belajar Calistung Terlalu
Dini
Materi calistung yang diajarkan terlalu dini sebenarnya kurang disarankan
karena memengaruhi semangat belajar dan mental anak.
Dihimpun dari berbagai sumber, orang tua sebaiknya tidak terburu-buru
mengajarkan manfaat daun suji calistung. Sebab mengajarkan anak calistung sebelum waktunya
atau sebelum masuk SD dapat merusak tatanan otak. Dalam artian, anak
mengerjakan sesuatu tidak runut dan selaras.
Anak-anak usia TK dan PAUD berada di fase atau masa pengenalan. Cukup
belajar sambil bermain, bersosialisasi, serta memberikan aktivitas yang membuat
anak siap baca, tulis, dan hitung (pra-calistung).
Orang tua tetap boleh memperkenalkan arti calistung. Asalkan caranya
menyenangkan dan tidak membuat anak merasa terbebani.